Syarif, bukanlah seorang pujangga. Namun, ia hanyalah tsubaki dikala semi yang sedang berbicara pada bumi. Ia juga tak mampu untuk sekedar menuliskan puisi. Hanyalah coretan kata-kata yang mampu ditulis, bersama teman setianya si kopi manis.
Hembusan Angin Malam IniIlustrasi Aja |
Aliran udara berhembus ke arahku
Pikiran yang mulai bingung..
Dilema datang seakan mengurungku
Aku tak tahu..
Mana satu yang terbaik
Kendaraan surga?
Atau kehidupan ini
Mungkinkah ia yang menginginkan diriku?
Hembusan angin malam ini..
Aliranmu selalu sama
Engkau begitu setia menemaniku
Sepi sendiri..
Setelah dua karibku
Berada di tanah kelahirannya
Oh kawan
Do'aku selalu menyertaimu..
Hembusan angin malam ini..
Mengingatkanku akan sesuatu
Gadis manis
Begitu elok budimu..
Sorot mata yang berkilau
Tak sebanding kilaunya berlian
Bibir tipis yang begitu manis
Aku tertarik begitu melihatnya
Wajahnya..
Tak mampu lagi untuk ku lukiskan..
Suaranya.. menyejukkan hati ini
Sungguh...
Aku jatuh hati padanya,
Hembusan angin malam ini..
Menjadi saksi sepiku
Yang sendiri dalam ruang..
Namun..
Yakinku tak pernah berubah..
Penciptaku kamu dan kita semua..
Allah Azza wa Jalla
Tak pernah meninggalkan hambanya..
Hembusan angin malam ini..
Mengajarkanku akan sesuatu
by : Muhammad Syarif Hidayatullah
Demikian sobat puisi tentang Hembusan Angin Malam Ini yang admin buat saat menjelang hari raya Idhul Adha. Semoga bermanfaat!
Nice post gan jgn lupa kunvalnya. Ada game android baru
BalasHapusbgus sob.. kunbal ye
BalasHapusThanks gan, ok nanti kalau ada waktu saya maen..
BalasHapus